Program Studi Manajemen Bencana Universitas Budi Luhur sebagai satu-satunya program studi kebencanaan jenjang S1 di Indonesia bekerja sama dengan Kalbe Farma dan Institut Transportasi dan Logistik Trisakti dalam hal pengolahan sampah plastik, untuk meminimalkan risiko bencana banjir di Perkotaan.
Kolaborasi para pihak terwujud dalam program edukasi pengolahan sampah dengan tema Greget Plastik Season 2 Goes to Yayasan Kampus Diakoenia Modern (KDM) yang menampung anak-anak jalanan, berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.
“Greget Plastik Season 2 mencerminkan kolaborasi yang baik antara dunia pendidikan dan industri. Kolaborasi ini sangat bermanfaat, tidak hanya bagi lingkungan, namun juga dalam mencapai hidup bersih dan sehat,” kata Sekretaris Direktur Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITL Trisakti, Simon Gultom di Jakarta, Sabtu (4/2/2023).
Hadir dalam acara itu, Ayu Wahyuningtyas, M.Sc( Pusat Studi Bencana Universitas Budi Luhur), Abi Nisaka (Kalbe Corporate Sustainability Senior Manager), Bernadette Fanny (Kalbe Corporate Internal Communication Manager), Simon Gultom, (Sekretaris Direktur Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat ITL Trisakti), Sotar Sinaga (Direktur Operasional Yayasan Kampus Diakonia Modern (KDM), Moch Hasrul (Dosen Kalbis Institute), KDM Green Project Nando dan Arief serta Umi Tutik (Pengelola Bank Sampah Budi Luhur).
Dalam kesempatan itu, seluruh unsur yang hadir berkomitmen terus melanjutkan inisiatif keberlanjutan dalam mengelola sampah plastik di lingkungan masing-masing. Banyaknya sampah plastik yang tidak dikelola dengan baik menimbulkan keprihatinan dan penyakit di lingkungan sekitar.
Sebagai wujud kerjasama pentahelix, Pusat Studi Bencana Universitas Budi Luhur mengajak pihak masyarakat dan industri dalam menekan risiko bencana banjir perkotaan dengan memberikan sosialisasi dan mitigasi banjir perkotaan serta workshop cara mengolah sampah plastik dari Bank Sampah Budi Luhur.
“Kegiatan Greget Plastik Season 2 menjadi perwujudan komitmen Kalbe dalam memelihara kelestarian lingkungan, yang sejalan dengan inisiatif Keberlanjutan Bersama Sehatkan Bangsa. Melalui pengurangan sampah plastik, kita juga berkontribusi dalam menciptakan kehidupan yang lebih baik,” ujar Kalbe Corporate Sustainability Senior Manager, Abi Nisaka.
Bahkan, sampah bisa menimbulkan bencana banjir. Karena itu, program Greget Plastik Season 2 memiliki nilai positif dalam memberikan edukasi singkat terkait kreasi sampah plastik, berupa olahan plastik kresek bekas dan sampah plastik lainnya.
Program Greget Plastik Season 2 juga memberikan penjelasan terkait sampah plastik yang telah diolah dan memiliki nilai tambah secara ekonomi, sebagaimana dikatakan oleh Umi Tutik Asnawi dari Bank Sampah Budi Luhur.
“Gerakan Greget Plastik Season 2 bukan hanya tentang membangun kesadaran karyawan tentang bahaya sampah plastic. Tetapi bagaimana kita mengajak karyawan lebih peka bahwa ketika kita mengumpulkan sampah plastik dan diberikan ke tangan yang tepat, sampah plastik masih memiliki nilai ekonomis sehingga bisa membantu orang lain,” jelas Kalbe Corporate Internal Communication Manager, Bernadette Fanny.
Program Greget Plastik Season 2 diikuti oleh para karyawan dari 29 unit bisnis Kalbe yang tersebar di wilayah Jakarta, Bogor Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dengan jumlah hasil pengumpulan sampah plastik sebanyak 634 kg dalam kurun waktu enam bulan.
Kegiatan ini menjadikan Pusat Studi Bencana dari Program Studi Manajemen Bencana S1 di Universitas Budi Luhur memiliki kajian baru dalam penanganan sampah plastik khususnya di perkotaan.